Rabu, 07 Desember 2011

Halo Lioni, saya juga pernah patah hati

TL


Halo Lioni, ya sama seperti kamu saya pernah patah hati, lebih buruk dari itu saya orang ketiga.


Awalnya saya dan dia hanya teman, yang dicomblangi pertemanannya oleh kedua teman kami. Gak pernah terpikirkan kalau saya bisa jatuh cinta dengannya. Puisinya jelek, gombal dan guyonannya jauh dari kata lucu. Lain dengan perhatiannya yang beruntun hampir tiap harinya. 

Pernah dengar tentang bagaimana seseorang jatuh cinta bukan pada orang yang dicintainya, tapi pada ide tentang jatuh cinta itu sendiri. Kemungkinan saya begitu. Terlalu sering baca buku dan lalu melihat film yang bercerita tentang satu hubungan yang kemudian diwarnai oleh orang ketiga. 


Kemudian lambat laun hubungan dengan orang ketiga itu sendiri makin manis dipenuhi dengan letupan kiri kan dan depan belakang yang bisa bikin si orang ketiga itu berpikir bahwa si pria dalam keadaan yang terjepit di hubungan yang sudah-tanggung tapi dia punya orang yang lebih dicintainya, si orang ketiga. Di akhir cerita si pria akan memilih orang ketiga tersebut dan mereka hidup bahagia selamanya.  

Ya, saya terlalu banyak nonton dan baca cerita seperti itu. Itu pula yang membuat saya menebak-nebak apa yang akan dilakukan oleh dia setelah saya meninggalkan dia atau pura-pura meninggalkan dia, setelah dia bilang kalau dia agak jauh dengan kekasihnya dan bahkan pada saat kami diam-diam bertemu dan berkencan.

Kemudian terjadilah di tahun ketiga, adegannya sama dengan adegan klimaks pada cerita yang saya pernah liat dan baca. Kami bertengkar, tak lama dari itu kami baikan lalu saya bilang kalau ini harus berhenti. Dia menolak, lalu hadirlah pertanyaan "dia atau saya" (maaf merusak tulisan ini, tapi saya tertawa selagi menulis bagian ini). Dia bilang dia pilih saya (pada waktu itu), dan jawaban sebenarnya sudah dijawab tahun ini, dia memilih kekasih hatinya yang sudah ia pacari hampir 6 tahun, kurang sedikit lagi dari awal saya dan dia bertemu. Ya, di tahun ini mereka menikah. 

Oh ya, soal kenapa saya bisa ketawa tadi. Teman saya pernah bilang, semua ada waktunya, dan kamu akan tau bagaimana lucunya kelakuan kalian kalau kamu sudah bisa melepasnya. Katanya saya tidak akan bersedih lagi pada waktunya, malah saya bakal melihat hal-hal lalu sebagai kelucuan (dalam arti yang baik), bukan benci lagi dan bukan sakit lagi. Jadi apakah tadi saya, ah lupakan mari lanjutkan cerita patah hati saya. 

Pada saat patah hati, saya ingin pergi jaaauuhh sekali. Ini terjadi pada saat hari dimana mereka menikah. Saya gak pengen sendiri, maka dari itu saya ajak teman saya untuk menemani saya. Seminggu sebelum mereka menikah, saya sudah mensugestikan diri saya untuk menyibukan diri dan jangan bersedih, tapi gagal di 4 hari sebelum mereka menikah. 


Dia menelepon saya. 


Ya, telepon pertamanya dalam entah berapa bulan. Oh ya, saya harus kasih tau ini terlebih dahulu, saya tau dia menikah bukan dari dia sendiri, saat saya tanya 3 bulan sebelum mereka menikah, dia tidak menjawab pertanyaan saya. Kembali ke masalah telepon tadi, ya dia menelepon saya pagi itu dan saya tidak angkat teleponnya. Tapi lalu pesan singkat datang, ya, dia mengundang saya hadir di pernikahannya. Dan dari situlah patah hati saya benar-benar dimulai. 

Berbicara tentang jatuh cinta pada ide jatuh cinta itu sendiri, saya pun punya ide untuk patah hati yang sempurna, dan mendapatkan pesan singkat 4 hari sebelum pernikahannya bukanlah masuk ke dalam skenario patah hati saya. 

Sekian Lioni cerita tentang patah hati saya. Kamu tau, saya berencana untuk menulis tulisan ini tapi saya gak pernah punya keberanian untuk buka lagi luka lama itu, apa yang terjadi di akhir tulisan ini, saya tertawa. Mungkin berbagi itu ada waktu pasnya, dan ini waktu yang pas buat saya berbagi dan lalu melepaskan semuanya, terutama kelucuan yang menurut teman saya akan muncul jika sudah tiba waktunya. Terus apakah ini waktunya, kita tak pernah tau.

Terima kasih Lioni. Ya, saya pernah patah hati, siapa sih di dunia ini yang belum pernah patah hati? 
Ciao Lioni. Semoga lekas sembuh. 

"Oh dream maker, you heartbreaker... I'm crossing you in style someday"
-TL-

2 komentar:

  1. Wahaha, gw nyasar dan elo butuh pertolongan kayaknya.

    Just a share, read this another galau post yg gue temuin barusan deh. Mana tau kalian jodoh :-P

    http://goo.gl/bpVdL

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus